cover
Contact Name
Livana PH
Contact Email
jurkep.jiwa@gmail.com
Phone
+6289667888978
Journal Mail Official
jurkep.jiwa@gmail.com
Editorial Address
Faculty of Nursing and Health Sciences | University of Muhammadiyah Semarang Jl. Kedungmundu Raya No. 18 Semarang Gedung NRC University of Muhammadiyah Semarang
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia
ISSN : 23382090     EISSN : 26558106     DOI : 10.26714/jkj
Core Subject : Health, Education,
Jurnal Keperawatan Jiwa publishes articles in the scope of mental nursing broadly but is limited, especially in the field of mental nursing in healthy groups, risks, and disorders. Articles must be the result of research, case studies, results of literature studies, scientific concepts, knowledge and technology that are innovative and renewed within the scope of mental nursing science both on a national and international scale.
Articles 10 Documents
Search results for , issue " Vol 5, No 2 (2017): November 2017" : 10 Documents clear
HUBUNGAN ANTARA STRES EMOSI DENGAN KUALITAS TIDUR LANSIA Dahroni, Dahroni; Arisdiani, Triana; Widiastuti, Yuni Puji
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 5, No 2 (2017): November 2017
Publisher : Jurnal Keperawatan Jiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (48.79 KB)

Abstract

Lanjut usia adalah seseorang yang telah mencapai usia lebih dari 60 tahun dan megalami beberapa perubahan fungsi fisiologis yang akan berdampak pada kondisi fisik maupun psikologis diantara stres emosi. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara stres emosi dengan kualitas tidur pada lansia di Balai pelayanan sosial lansia. Metode : Penelitian ini merupakan study deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 74 orang. Hasil : ada hubungan yang signifikan antara stres emosi dengan kualitas tidur lansia dengan nilai p value 0,003 (P<0,05). Diskusi : Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi untuk mengembangkan penelitian yang serupa, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup lanjut usia. Kata Kunci: Stres emosi, kualitas tidur, lansia RELATIONSHIP BETWEEN EMOTIONAL STRESS AND SLEEP QUALITY ABSTRACTAdvanced age is someone who has reached the age of more than 60 years and has several changes in physiological functions that will have an impact on the physical and psychological conditions between emotional stress. This research aims to determine the relationship between emotional stress and sleep quality in the elderly in the elderly social service center. This research is a descriptive correlation study with a cross sectional approach. The number of samples is 74 people. The result of the research was significant correlation between emotional stress and elderly sleep quality with a p value of 0.003 (P <0.05) The research is expected to be able to develop similar research so that it can improve the quality of life of elderly. Keywords: Emotional stress, sleep quality, elderly
GAMBARAN KUALITAS HIDUP PASIEN GAGAL GINJAL KRONIS YANG MENJALANI TERAPI HEMODIALISA Suwanti, Suwanti; Wakhid, Abdul; Taufikurrahman, Taufikurrahman
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 5, No 2 (2017): November 2017
Publisher : Jurnal Keperawatan Jiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (85.352 KB)

Abstract

Kualitas hidup merupakan keadaan dimana seseorang mendapatkan kepuasan atau kenikmatan dalam kehidupan sehari-hari. Indikator dari kualitas hidup diantaranya yaitu, dimensi kesehatan fisik, dimensi kesejahteran pisikologis, dimensi hubungan sosial, dan dimensi kesehatan lingkungan. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran kualitas hidup pada pasien gagal ginjal kronis yang menjalani terapi hemodialisa di RSUD Ambarawa. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif dengan populasi81 respondendan jumlah sampel 41 responden diambil menggunakan metode accidental sampling. Alat pengambilan data menggunakan skala kualitas hidup dari WHOQOL-BREF. Analisa data menggunakan analisis univariat. Hasil penelitian didapatkan gambaran kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik dilihat dari dimensi kesehatan fisik memiliki kualitas hidup buruk, yaitu sebanyak 23 orang (56,1%). Dimensi kesehatan psikologi memiliki kualitas hidup buruk, yaitu sebanyak 24 orang (58,5%). Dimensi hubungan sosial memiliki kualitas hidup baik, yaitu sebanyak 21 orang (51, 2%). Dimensi lingkungan memiliki kualitas hidup baik, yaitu sebanyak 22 orang (53,7. Gambaran kualitas hidup pasien gagal ginjal yang menjalani hemodialisa memiliki kualitas hidup buruk sebanyak 25 orang (61,0%), sedangkan 16 orang responden (39, 0%) memiliki kualitas hidupbaik. Keluarga lebih mengetahui pentingnya dukungan dan motivasi keluarga maupun kerabat selama terapi hemodialisa sehingga dapat meningkatkan harapan dan kualitas hidup pasien yang lebih tinggi. Kata kunci: kualitas hidup, gagal ginjal kronik, hemodialisa DESCRIPTION OF LIFE QUALITY OF THE PATIENTS SUFFERING FROM CHRONIC RENAL FAILURE WHO WENT UNDERHEMODIALYSIS ABSTRACTQuality of life is a codition where a person gainssatisfaction or enjoyment in everyday life. The indicators of the quality of life, are dimension of physical health, dimension of psychological, social dimension, dimension of environmental health. The aim of the study to knowthe description of life quality of the patients suffering from chronic renal failure who went underhemodialysis inAmbarawa General Hospital. Method of the study used a descriptive method with population 81 respondent and 41 respondents as the samples taken by using accidental sampling method. The data collecting tool used the life quality scale of WHOQOL-BREF. Data analysis used SPSS version 23. 0. Finding of the study the description of the quality of life of patients with chronic renal failure seen from the physical health dimension had a poor quality of life, as many as 23 people (56.1%). Thedimension of psychology health had a poor quality of life, namely as many as 24 people (58.5%). The dimensions of social relations have a good quality of life, as many at 21 people (51.2%). The environmental dimension has a good quality of life, as many at 22 people (53.7%). The description of the quality of life of patients suffering from chronic renal failure undergoing hemodialysis have a poor quality of life of 25 people (61.0%). It is hoped that the family will be more aware about the importance of family support and motivation during hemodialyisistherapy so that it can improve the quality of life for the patients. Keywords: Quality of life, chronic renal failure, hemodialysis
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES DENGAN BEBAN KERJA GURU DI SEKOLAH LUAR BIASA Muhbar, Fandi; Rochmawati, Dwi Heppy
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 5, No 2 (2017): November 2017
Publisher : Jurnal Keperawatan Jiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (57.028 KB)

Abstract

Stres adalah suatu kondisi ketegangan yang bisa mempengaruhi emosi seseorang, proses berpikir, khawatir, gelisah dan takut. Stres dapat terjadi pada siapa pun dan di mana pun, termaksud pada guru yang berada di SLB. Setiap guru mengalami stres dari berbagai macam sumber seperti beban kerja yang terlalu berat, sampai dengan kondisi kerja yang tidak memuaskan. Penelitian ini bersifat analitik observasional dengan desain cross sectional. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner dan wawancara. Jumlah responden sebanyak 30 orang dengan teknik total sampling. Data yang diperoleh diolah secara statistic dengan menggunakan uji spearman. Penelitian dengan jumlah responden 30 guru di dapatkan hasil hubungan antara tingakat stres dengan beban kerja guru SLB, diperoleh significancy 0,044 (p value<0,05). Diharapkan ada upaya yang dapat diberikan untuk mengurangi tingkat stres dan beban kerja guru tersebut. Kata kunci: Tingkat stres, Beban kerja, SLB THE RELATIONSHIP BETWEEN LEVEL STRESS WITH WORKLOAD OF TEACHERS IN EXTRAORDINARY SCHOOL ABSTRACTStress is a condition of tension that can make a person's emotions, thought process,worry, anxiety and fear. Stress can happen to anyone and anywhere, including on teachers in extraordinary schools.Every teacher under stress from a variety of sources such as the workload is too heavy, to the working conditions unsatisfactory. This is an analytical observational study with cross sectional design. The data were collected using questionnaire and interview. There were 30 respondents obtained using total sampling technique. The obtained data were analyzed statistically using Spearman correlational test. The research with respondents 30 teachers obtained the relationship between stress levels with the workload of teachers in extraordinary school obtained significant 0,44 (p value<0,05. Expected efforts can be given to reduce the stress level and the workload of the teacher. Keywords: Stress levels, workload, extraordinary schools
HUBUNGAN ANTARA RESPON KOPING DENGAN KECEMASAN MAHASISWA S1 KEPERAWATAN SAAT PERTAMA KALI PRAKTIK DIRUMAH SAKIT Rochmawati, Dwi Heppy; Abdussamad, Nawangsari Wahyuningtyas
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 5, No 2 (2017): November 2017
Publisher : Jurnal Keperawatan Jiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (46.596 KB)

Abstract

Praktek klinik memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa dalam mencapai keberhasilan dalam proses pendidikan. Pengalaman klinik yang pertama kali merupakan pengalaman yang paling menyebabkan cemas. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara respon koping dengan kecemasan mahasiswa S1 keperawatan pada saat pertama kali praktik dirumah sakit. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif non eksperimental dengan studi korelasi. Jumlah responden sebanyak 64 orang dengan teknik purposive sampling. Berdasarkan hasil analisa diperoleh bahwa dari sebagian besar responden memiliki berumur 18-19 tahun sebanyak 89,10% dan berjenis kelamin yaitu sebagian besar memiliki jenis kelamin perempuan sebanyak 89.10%. Hasil menunjukan bahwa 51,6 % responden mempunyai  respon koping maladaptif dan 60.9 % responden mempunyai cemas sedang. Tidak ada hubungan antara respon koping dengan kecemasan mahasiswa S1 keperawatan pertama saat kali praktik di rumah sakit p value 0,081 (>0,05) Kata kunci : Kecemasan, Non eksperimental, Purposive sampling   RELATIONSHIP BETWEEN THE RESPONSE WITH THE ANXIETY OF NURSING S1 STUDENTS AT THE FIRST TIME OF HOSPITAL PRACTICES ABSTRACTClinical practice provides learning experiences to students in achieving success in the education process. The first clinical experience was the most worrying experience. The purpose of this study was to determine the relationship between coping responses and the anxiety of nursing undergraduate students at the time of their first practice in the hospital. This research is a non-experimental quantitative study with correlation studies. The number of respondents was 64 people with a purposive sampling technique. Based on the results of the analysis, it was found that from the majority of respondents having an age of 18-19 years as many as 89.10% and having sex, most of them had female sex as much as 89.10%. The results showed that 51.6% of respondents had maladaptive coping responses and 60.9% of respondents had moderate anxiety. There is no relationship between coping responses and the anxiety of the first nursing S1 students when they practice at the hospital p value 0.081 (> 0.05)  Keywords: Anxiety, Non-experimental, Purposive sampling
HUBUNGAN DURASI PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DENGAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA Rahmawati, Hana Nur; Iqomh, Muhammad Khabib Burhanuddin; Hermanto, Hermanto
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 5, No 2 (2017): November 2017
Publisher : Jurnal Keperawatan Jiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (61.887 KB)

Abstract

Internet merupakan rangkaian komputer yang terhubung dalam beberapa rangkaian jaringan. Salah satudi antaranya yaitu media sosial yang merupakan situs dimana seseorang bias membuat Web page pribadi kemudian terhubung dengan teman-teman untuk berbagi informasi dan berkomunikasi. Penggunaan media social sangat mempengaruhi aktivitas seseorang, salah satunya adalah motivasi belajar remaja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan durasi penggunaan media social dengan motivasi belajar remaja di SMAN 1 Gringsing. Desain yang digunakan adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel pada penelitian sebanyak 239 responden. Pengambilan sampel menggunakan Simple Random Sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara durasi penggunaan media sosial dengan motivasi belajar remaja di SMAN 1 Gringsing responden yang menggunakan durasi media sosial dengan jumlah paling banyak masuk dalam kategori durasi rendah yaitu 152 responden (63,6%) dan responden motivasi belajar rata-rata masuk dalam kategori motivasi belajar sedang dengan jumlah 176 responden (73,6%) dengan ρ-value = 0,000 <α (0,05). Remaja sebaiknya mampu menyesuaikan waktu penggunaan media sosial dengan baik sehingga tidak lalai terhadap tugasnya sebagai pelajar. Kata Kunci: Media sosial, motivasi belajar. RELATIONSHIP OF DURATION OF USE OF SOCIAL MEDIA WITH TEEN LEARNING MOTIVATION ABSTRACTThe internet is a series of computers that are connected in a series of networks. One of them is social media, which is a site where someone can create a personal Web page and then connect with friends to share information and communicate. The use of social media greatly influences a person's activities, one of which is the motivation to learn teenagers. The purpose of this study was to determine the relationship between the duration of the use of social media and the motivation to learn adolescents at Gringsing 1 Public High School. The design used is descriptive correlation with cross sectional approach. The sample in the study were 239 respondents. Sampling uses Simple Random Sampling. The results showed that there was a relationship between the duration of the use of social media and the motivation to learn adolescents at SMAN 1 Gringsing respondents who used the duration of social media with the highest number included in the low duration category of 152 respondents (63.6%) and respondents average learning motivation included in the category of moderate learning motivation with a total of 176 respondents (73.6%) with ρ-value = 0,000 <α (0.05). Teenagers should be able to adjust the time of using social media so that they are not negligent about their duties as students. Keywords: Social media, learning motivation.
HUBUNGAN PAPARAN GAME ONLINE BERUNSUR KEKERASAN TERHADAP KEJADIAN PERILAKU AGRESIF PADA REMAJA Pitakasari, Arentha Ayu; Kandar, Kandar; Pambudi, Agung
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 5, No 2 (2017): November 2017
Publisher : Jurnal Keperawatan Jiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (77.283 KB)

Abstract

Game online adalah jenis permainan komputer yang memanfaatkan jaringan komputer. Permainan pada game online kebanyakan menampilkan adegan agresif yang secara tanpa sadar perilaku agresif tersebut akan terekam dalam memori alam bawah sadar remaja sehingga sikap agresif pada remaja begitu mudah terbentuk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan paparan game online berunsur kekerasan terhadap kejadian perilaku agresif pada remaja di Kelurahan Bulustalan Semarang. Penelitian ini merupakan deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional dan sampel diambil secara total dari populasi yang berjumlah 42 responden. Pengambilan data menggunakan kuesioner dan dianalisis menggunakan uji statistik Chi – Square tabel 2 x 2. Uji Chi – Square didapatkan nilai p = 0.733, p > 0.005 disimpulkan tidak ada hubungan paparan game online berunsur kekerasan terhadap kejadian perilaku agresif pada remaja di Kelurahan Bulustalan Semarang. Responden yang sering terpapar game online berunsur kekerasan berjumlah 31 responden ( 73,8%) dan yang jarang berjumlah 11 responden (26,2%). Responden yang berperilaku tidak agresif agresif berjumlah 25 responden (59,5%) dan responden yang berperilaku agresif berjumlah 17 responden (40,5%). Kata kunci: Game online, perilaku agresif RELATIONSHIP OF ONLINE GAME EXPOSURE TO VIOLENCE TOWARDS AGRESSIVE BEHAVIOR IN ADOLESCENTS ABSTRACTThe online game is a type of computer games that utilize a computer network. Most online games on games featuring aggressive scenes that are unknowingly aggressive behavior will be recorded in the memory of the unconscious teenager so aggressive attitude on adolescent so easily formed. This research goal  to know the relationship of  exposure to online gaming  fraternity violence against the incidence of aggressive behavior in teenagers in Bulustalan village. This research is a descriptive analytic with cross sectional approach and samples taken in total from a population numbering 42 respondents. Data taken by a questionnaire and analyzed using statistical test of Fisher. Fisher obtained value p = 0.733 p>0,005 concluded there is no relationship of exposure to online gaming fraternity violence against the incidence of aggressive behavior in teenagers in Bulustalan village. Respondents who were often exposed to online gaming fraternity violence amounted to 31 (73,8%) and respondents who seldom numbered 11 respondents (26.2%). Respondents who don’t behave aggressively aggressive totaled 25 respondents (59,5%) and respondents who behave aggressively totaled 17respondents (40.5%). Keywords: online game, aggressive behavior
HUBUNGAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA MAHASISWA KELAS ALIH TRANSFER PROGRAM SARJANA KEPERAWATAN Syafrullah, Haidir; rokayah, cucu; Nurdini, Resti
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 5, No 2 (2017): November 2017
Publisher : Jurnal Keperawatan Jiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (58.472 KB)

Abstract

Kepercayaan diri adalah suatu sikap, perasaan yakin atas kemampuan diri sendiri. Mahasiswa dengan kepercayaan diri positif memiliki kemampuan untuk mencapai tujuan dalam hidup, tidak akan mudah menyerah dan mudah mengalami kecemasan dalam menghadapi kesulitan pada saat menyusun skripsi. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kepercayaan diri dengan tingkat kecemasan.Metode penelitian bersifat deskriptif korelasi dengan pendekatan cross-sectional. Populasi penelitian sebanyak 70 sampel dengan  metodetotal sampling. Instrumen penelitian berupa kuisioner kepercayaan diri Lauster  dan kuesioner DASS (Depression Anxiety Stress Scale). Hasil penelitian menunjukkan tingkat kepercayaan diri positif 35 orang (50%) dan tingkat kecemasan berat 9 orang (12,86%) serta terdapat hubungan yang signifikan antara kepercayaan diri dengan tingkat kecemasan (p-value = 0,009), mahasiswa kelas alih tranfer tingkat akhir program studi sarjana keperawatan di STIKes Dharma Husada Bandung. Saran untuk  institusi pendidikan melalui pembimbing akademik dapat memberikan lebih banyak motivasi dan sugesti positif terhadap mahasiswa yang tengah menyusun skripsi dan diadakan bimbingan dan konseling kepada mahasiswa. Kata Kunci: Kepercayaan Diri, Tingkat Kecemasan THE RELATIONSHIP BETWEEN SELF-CONFIDENCE AND ANXIETY LEVEL ON THE STUDENT OF LAST GRADE BACHELOR PROGRAMME IN NURSING WHO WERE IN THE TRANSFERRED-CLASS AT DHARMA HUSADA BANDUNG  INSTITUTE OF HEALTH SCIENCE ABSTRACTSelf-confidence is a certain attitude or feeling of self-assurance. Students with positive self-confidence have the ability to achieve goals in their life. They would not give up nor easily experience anxiety, when facing difficulties at the time of preparing their thesis. The study aimed to determine the relationship between self-confidence and the level of anxiety. The research method was descriptive correlation with cross-sectional approach. The research population was 70 samples and total sampling method was used. The research instruments were Lauster self-confidence questionnaire  and anxiety level questionnaire with DASS (Depression Anxiety Stress Scale) measurement scale. The results showed that 35 people (35%) positive self-confidence leveland 12.86% with very heavy anxiety level and  significant correlation between self-confidence and the level of anxiety (p-value = 0.009)  on the students of Dharma Husada Bandung Institute of Health Science who were in the transferred-class at their final semester. The research suggested the educational institutions, through the supervisors, to provide more positive motivations and suggestions for the students who were in their thesis preparation and to held counseling for the students with very heavy anxiety level. Keywords: Anxiety Level,  Self Confidence
GAMBARAN TINGKAT STRES KELUARGA YANG DITINGGALKAN KERJA KE LUAR NEGERI OLEH ANGGOTA KELUARGA PH, Livana; Khosandika, Failila; Mubin, Mohammad Fatkhul
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 5, No 2 (2017): November 2017
Publisher : Jurnal Keperawatan Jiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (56.4 KB)

Abstract

Perubahan kondisi sosial akan mempengaruhi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang berkerja di luar negeri maupun keluarganya, awalnya tentu membawa dampak yang cukup berat baik yang dirasakan oleh yang bersangkutan maupun anggota keluarganya. Kondisi ini secara kejiwaan akan berdampak pada tingkat stres yang bersangkutan dan anggota keluarganya yang cukup tinggi. Dari kebiasaan bersama menjadi tidak ada, hal ini langsung atau tidak langsung berdampak pada pola fikir dan sikap para keluarga yang ditinggalkan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat stres keluarga  yang ditinggal kerja ke luar negeri oleh anggota keluarga. Jenis penelitian deskriptif eksploratif. Populasi dalam penelitian ini adalah keluarga yang ditinggalkan oleh anggota keluarganya ke luar negeri di Desa Taman Gede Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal sebanyak 55 responden. Teknik sampling menggunakan sampling jenuh. Proses pengumpulan data dilakukan dengan mengisi lembar observasi berupa kuesioner. Data dianalisis secara univariat dengan menghitung distribusi frekuensinya. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas keluarga  yang ditinggal kerja ke luar negeri oleh anggota keluarga mengalami stres pada tingkat stres sedang. Pelayanan kesehatan dapat memberukan intervensi kepada keluarga yang ditinggal kerja ke luar negeri oleh anggota keluarganya sebagai upaya untuk mengatasi tingkat stres yang dialaminya. Kata kunci: Keluarga yang ditinggal kerja ke luar negeri, stres.  FAMILY STRESS LEVEL THAT LEFT WORK OUTSIDE BY FAMILY MEMBERS ABSTRACTChanges in social conditions will affect Indonesian Workers (TKI) who work abroad and their families, initially it will have a quite heavy impact both felt by those concerned and their family members. This condition will have a psychological impact on the stress level concerned and family members who are quite high. From shared habits to non-existent, this directly or indirectly affects the thinking patterns and attitudes of the families left behind. The study aims to describe the level of family stress left by work abroad by family members. Type of explorative descriptive research. The population in this study were families left by family members abroad in Taman Gede Village, Gemuh District, Kendal District, as many as 55 respondents. The sampling technique uses saturated sampling. The process of data collection is done by filling in the observation sheet in the form of a questionnaire. Data were analyzed univariately by calculating the frequency distribution. The results showed that the majority of families left to work abroad by family members experience stress at moderate stress levels. Health services can provide intervention to families who are left to work abroad by family members in an effort to overcome the level of stress they experience. Keywords: Families left behind to work abroad, stress.
GAMBARAN PENYAKIT PENYERTA PASIEN GANGGUAN JIWA PH, Livana; Sujarwo, Sujarwo; Musyarofah, Siti; Indrayati, Novi
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 5, No 2 (2017): November 2017
Publisher : Jurnal Keperawatan Jiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (85.262 KB)

Abstract

Manusia saat ini banyak yang mengalami gangguan, gangguan fisik ataupun mental yang akan mempengaruhi sosial dan budaya sehari-hari seorang manusia. Gangguan fisik ataupun mental dapat terjadi kepada siapa saja, yang dimana kondisi mental yang mengalami gangguan dapat mempengaruhi kesehatan fisik, sehingga tidak menutup kemungkinan seorang yang mengalami gangguan jiwa juga akan mempunyai penyakit penyerta yang lain. Tujuan penelitian ini untuk Mengetahui gambaran penyakit penyerta terbanyak di ruang Kresno RSJD Dr. Amino Gondho Hutomo Semarang. Metode penelitian yang digunakan deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien yang ada selama 6 bulan terakhir (Mei-November) sejumlah 284 pasien. Teknik sampel dalam penelitian ini menggunakan total sampling. Adapun besar sampel dalam penelitian ini adalah 284 responden. Penelitian ini dilaksanakan di RSJD Dr. Amino Gondho Hutomo Semarang di ruang Kresno. Data dianalisis secara univariat menggunakan distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyakit penyerta terbanyak pasien gangguan jiwa adalah Diabetes Melitus sebanyak 52 pasien, hipertensi sebanyak 43 pasien dan epilepsi sebanyak 40 pasien. Penelitian selanjutnya disarankan meneliti tentang faktor-faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya penyakit penyerta pada pasien. Kata kunci: Penyakit penyerta, pasien gangguan jiwa DESCRIPTION OF DISEASE DISEASE PATIENTS OF SOUL DISORDERS ABSTRACTHumans today have many disorders, physical or mental disorders that will affect the social and cultural everyday of a human. Physical or mental disorders can occur to anyone, where a mental condition that has an impairment can affect physical health, so that it is possible for a person who has a mental disorder to have other comorbidities. The purpose of this study was to determine the description of the most common comorbidities in the Kresno Room at the RSJD Dr. Amino Gondho Hutomo Semarang. The research method used is descriptive. The population in this study were all patients who had been in the last 6 months (May-November) totaling 284 patients. The sample technique in this study used total sampling. The sample size in this study was 284 respondents. This research was conducted at the RSJD Dr. Amino Gondho Hutomo Semarang in the Kresno room. Data were analyzed univariately using frequency distribution. The results showed that the most comorbidities of mental patients were 52 diabetes mellitus patients, 43 patients with hypertension and 40 patients with epilepsy. Further research is suggested to examine the factors that can influence the occurrence of comorbidities in patients.  Keywords: co-morbidities, mental patients.
KEMAMPUAN INTERAKSISOSIAL SISWA USIA 10-12 TAHUN DIUNGARAN Wakhid, Abdul; Andriani, Nila Sari; Saparwati, Mona
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 5, No 2 (2017): November 2017
Publisher : Jurnal Keperawatan Jiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (55.544 KB)

Abstract

ABSTRAKKetrampilan social pada anak merupakan kemampuan sosial yang perlu dilatihkan sejak dini, sehingga perkembangan psikososial anak menjadi optimal dan dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kemampuan interaksi social siswa usia 10-12 Tahun di Ungaran. Desain penelitian ini deskriptif analitik dengan pendekatan survei. Populasi penelitian ini adalah siswa usia 10-12 tahun diUngaran, yaitu sebanyak 117 siswa dengan sampel adalah 91 siswa menggunakan teknik proportional random sampling. Alat pengambilan data menggunakan kuesioner. Analisis data yang digunakan distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan kemampuan interaksi sosial siswa usia 10-12 tahun sebagain besar kategori sedang (60,4%). Sebaiknya anak sekolah usia 10-12 tahun meningkatkan kemampuan interaksi social mereka diantaranya dengan meningkatkan rasa saling menghormati dan menghargai sehingga proses belajar dapat berjalan dengan baik. Kata kunci: Interaksi sosial, siswausia 10-12 tahun DESCRIBE SOCIAL INTERACTION CAPABILITIES OF STUDENTS AGED 10-12 YEARS OLD IN UNGARAN. ABSTRACTSocial skills in children are social abilities that need to be trained early, so that children's psychosocial development becomes optimal and can carry out their duties well. The purpose of this study was to describe social interaction capabilities of students aged 10-12 years old in Ungaran. The study design was descriptive analytic with survey approach. This study population was the students aged 10-12 years old in Elementary School 04 Sidomulyo Ungaran, as many as 117 students where the samples were 91 students using proportional random sampling technique. Data collecting tool used questionnaires. Analysis   data used the frequency distribution. The results showed that social interaction skills of students aged 10-12 years old were the majority of them in the middle category (60.4%). We recommend that school children aged 10-12 should improve their social interaction skills such as by increasing mutual respect and appreciating so that the learning process can run well. Keywords: Social interaction capabilities, students aged  10-12 years old.

Page 1 of 1 | Total Record : 10


Filter by Year

2017 2017


Filter By Issues
All Issue Vol 11, No 4 (2023): November 2023 Vol 11, No 3 (2023): Agustus 2023 Vol 11, No 2 (2023): Mei 2023 Vol 11, No 1 (2023): Februari 2023 Vol 10, No 4 (2022): November 2022 Vol 10, No 3 (2022): Agustus 2022 Vol 10, No 2 (2022): Mei 2022 Vol 10, No 1 (2022): Februari 2022 Vol 9, No 4 (2021): November 2021 Vol 9, No 3 (2021): Agustus 2021 Vol 9, No 2 (2021): Mei 2021 Vol 9, No 1 (2021): Februari 2021 Vol 8, No 4 (2020): November 2020 Vol 8, No 3 (2020): Agustus 2020 Vol 8, No 2 (2020): Mei 2020 Vol 8, No 1 (2020): Februari 2020 Vol 7, No 3 (2019): November 2019 Vol 7, No 2 (2019): Agustus 2019 Vol 7, No 1 (2019): Mei 2019 Vol 7, No 1 (2019): Mei 2019 Vol 6, No 2 (2018): November 2018 Vol 6, No 2 (2018): November 2018 Vol 6, No 1 (2018): Mei 2018 Vol 6, No 1 (2018): Mei 2018 Vol 5, No 2 (2017): November 2017 Vol 5, No 2 (2017): November 2017 Vol 5, No 1 (2017): Mei 2017 Vol 5, No 1 (2017): Mei 2017 Vol 4, No 2 (2016): November 2016 Vol 4, No 2 (2016): November 2016 Vol 4, No 1 (2016): Mei 2016 Vol 4, No 1 (2016): Mei 2016 Vol 3, No 2 (2015): November 2015 Vol 3, No 2 (2015): November 2015 Vol 3, No 1 (2015): Mei 2015 Vol 3, No 1 (2015): Mei 2015 Vol 2, No 2 (2014): November 2014 Vol 2, No 2 (2014): November 2014 Vol 2, No 1 (2014): Mei 2014 Vol 2, No 1 (2014): Mei 2014 Vol 2, No 2 (2014): Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 1, No 2 (2013): November 2013 Vol 1, No 2 (2013): November 2013 Vol 1, No 1 (2013): Mei 2013 Vol 1, No 1 (2013): Mei 2013 Vol 1, No 2 (2013): Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Keperawatan Jiwa More Issue